Mengubah nasihat menjadi refleksi pengalaman part#1

#Day5
Pengamatan tanggal 6 November 2017


Hari ini saya berencana untuk mengubah kebiasaan waldan yang suka menunda pekerjaan dalam hal menyiapkan buku untuk jadwal mapel esok harinya. Tanggung jawab ini sudah mulai saya berikan sejak waldan di kelas satu SD, namun dikala itu saya masih banyak memberikan kelonggaran ketika dia tidak melakukannya di malam harinya, sayalah yang kemudian menyiapkan esok harinya sebelum berangkat ke ranah publik.

Karena saat ini waldan sudah kelas dua, saya pun memberitahunya kalau saya sudah tidak membantunya lagi dalam menyiapkan buku pelajaran untuk mapel esok hari.  Kalau saya lihat sih waldan gak terlalu bermasalah menyiapkan buku mapel nya sendirian, namun yang jadi masalah dia cenderung menundanya hingga esok hari.
Jadi, inilah percakapan kita dengan maksud merubah perilaku menunda pekerjaannya dengan menerapkan komunikasi produktif yaitu gantilah nasihat dengan refleksi pengalaman.

Mama: abang, mama mau tanya, kenapa ya abang kok lebih suka beresin bukunya besok pagi?
Waldan: gak apa-apa ma, lebih enak pagi
Mama: klo mama dulu senengnya beresin buku itu malam hari, jadi waktunya masih panjang trus bisa ngecek ulang lagi ada yang tertinggal atau gak.
Waldan: abang juga klo apabila masih sempet di cek ma, 3 kali malah abang ngeceknya jadi gak ketinggalan. (ini lebay banget bahasanya nih anak)
Mama: ooohhhh..(inhale..exhale)
Tapi bang, dulu mama pernah ketinggalan bukunya, karena mama beresin bukunya pagi-pagi, akhirnya pulang lagi deh..ketinggalan pelajaran deh..😁😁 (berharap berhasil dan kali ini waldan gak pake ngeles)
Waldan: kalau di sekolah abang, klo ada yang ketinggalan bukunya, gak disuruh pulang ma, tapi pakai buku yang lain dulu. (masya allah nih anak kosakatanya banyak banget, bisa aja ngeles omongan maknya 😰😰😩).
Mama: jadi, abang mau beresin bukunya kapan?
Waldan: besok aja ma, kan abang selalu bangun pagi,jadi gak bakal buru-buru beresin bukunya, kalau malam abang keburu ngantuk.
Mama: ooohhhh...oke deh nak..😨😨
Waldan: langsung pergi ke kamar, tarik selimut.

Kosakata waldan yang cukup banyak kadang membuat saya kewalahan mencari kata-kata yang pas untuknya, yang cenderung tidak memaksanya untuk melakukan hal yang tidak ia inginkan. Jadi, hari berikutnya saya akan coba amati lagi, sambil saya menyiapkan kata-kata untuk berargumentasi dengannya..

#harike5
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komentar

Postingan Populer