Pohon literasi yang gagal bertambah daunnya
Hari ke 8
Membaca buku cerita hari ini harus tertunda dulu karena saya harus mempersiapkan waldan untuk tes seleksi lomba calistung di sekolahnya. Awalnya saya pikir akan cepat belajar baca tulis hitungnya, ternyata ada kendala di masalah teknis, dan saya cukup kaget dengan perkembangan belajar matematikanya.. Ya Allah tumben banget waldan gak bisa menjawab dan kelihatan bingung ketika ditanya soal perkalian dan pembagian. Beberapa kali dia salah menjawab karena salah menghitung dan saya sempet tidak sabar dan mengeluarkan intonasi nada yang agak keras. Waldan pun merasa sedih dan meneteskan air mata karena ia tidak bisa menjawab. Ya Allah saya merasa bersalah,apa yang terjadi ini, mengapa saya mengajar dengan cara seperti ini, mungkin saja, cara mengajar saya yang terlalu cepat, sehingga dia kurang paham, atau metode saya yang salah sehingga membuat dia bingung. Saya serasa diingatkan dengan materi level bunsay sebelumnya tentang gaya belajar anak, dan juga diingatkan bahwa waldan anak laki-laki yang secara fitrahnya otak kanannya belum berkembang secara maksimal.
Saya serasa mendapat tamparan, seolah kemana ilmu yang sebelumnya sudah saya dapat, kenapa bisa saya lupakan hal ini. Saya pun tarik nafas sebentar, inhale...exhale..menghentikan belajar untuk sementara waktu, dan mencoba menanyakan masalah yang ia hadapi apa saat tadi kita belajar bersama. Dan coba mencari metode baru supaya dia bisa lebih paham dengan materi yang saya berikan. Saya juga menanyakan bagaimana metode belajar yang ada di sekolah, dan saya juga tidak boleh lagi mengandalkan siapapun untuk mengajari waldan, baik guru maupun kakeknya, saya juga tidak boleh menjadikan alasan saya bekerja untuk tidak bisa mengajarinya belajar apapun itu.
Alhamdulillah waldan sudah tidak kelihatan sedih lagi atas ketidakmampuannya dalam menjawab soal-soal sebelumnya, saya pun memeluknya dan berusaha membesarkan hatinya dan meyakinkannya untuk mencobanya esok hari. Dan pohon literasinya pun hari ini tidak bisa bertambah daunnya, namun ada hikmah yang bisa diambil, bahwa memang ibu adalah sebaik-baiknya madrasah bagi anaknya. Maafkan aq Ya Allah, yang belum sempurna mendidik amanah Mu.
Hari ini judulnya curcol aja yah...
Hari ini judulnya curcol aja yah...
#harike8
#gameslevel5
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#Forthingstochangeimustchangefirst
Komentar
Posting Komentar